Mengenai Saya

Foto saya
Bogor, Jabar, Indonesia
Saya adalah saya apa adanya.

Rabu, 14 Oktober 2015

Hijrah Kita di Masa Kini



Hanya ada satu alasan Rasulllah SAW berhijrah bersama para sahbatnya. Alasan tersebut adalah karena adanya perintah Allah SWT, agar beliau melakukan hijrah. Sejarah hijrahnya Rasulullah SAW beserta para sahabat dari Mekkah ke Madinah sudah banyak dibahas, lalu untuk konteks keyakinan kita hijrah seperti apakah yang penting kita lakukan saat ini.



1. Hijrah dari Kemusyrikan kepada tauhid
Hal yang paling prinsipil yang harus kita lakukan adalah berhijrah dari perbuatan kemusyrikan kepada tauhid. Hijrah dari menuhankan manusia kepada hanya menuhankan Allah semata, dzat yang meniciptakan manusia. Hijrah dari menuhankan harta kekayaan, jabatan dan kedudukan kepada hanya menuhankan Allah SWT. Dzat yang Maka Kaya dan Maha Pemberi Rezeki, Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Berhijrahlah .....kepada sikap ingin dinilai dan diridhai oleh Allah SWT semata.

2. Hijrah dari Kemunifikan kepada Shiddiq
Beberapa karakter orang-orang munafik diantaranya pembohong, bersumpah bohong untuk keuntungan diri sendiri, menghalangi orang lain masuk Islam, jelek amal, busuk hatinya, penampilan menarik dan manis ucapannya tapi  bermaksud jelek, berprasangka buruk, berpaling dari kebenaran dan kebaikan, sombong, melarang orang lain berinfaq, mengusir orang beriman, merasa diri kuat dan terhormat, gemar mengingkari janji dan bersikap khianat terhadap amanah.

Semoga kita tergolong sebagai orang-orang yang senentiasa berupaya meningalkan karateristik kemunafikan yang ada dalam diri kita dan menjadi diri yang jujur, lurus, dan teguh pendirian di dalam kebenaran dan kebaikan.

3. Hijrah dari kebodohan kepada ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan jauh lebih berharga ketimbang harta kekayaan dan makanan. Seseorang yang memiliki banyak harta kekayaan akan tetapi ia tidak memiliki ilmu, maka ia akan dengan sangat mudah diperdaya. Seseorang yang memiliki banyak makanan namun tidak memiliki ilmu, maka ia akan dengan mudah tertipu. Sebaliknya orang yang berilmu, meskipun tidak memilki makanan atau harta kekayaan, maka ia bisa dengan mudah mencari apa yang diinginkan dan apa yang dibutuhkan.

4. Hijrah dari perkara haram kepada yang halal
Segala perkara haram sudah jelas diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk tidak dilakukan atau tidak dikonsumsi, bahkan didekati pun tidak boleh. Jangankan yang haram, hal-hal yang mengarah kepada haram atau samar (syubhat) pun dilarang untuk didekati. Sedangkan perintah Rasulullah SAW adalah untuk dipatuhi.
Sahabatku semoga kita tidak tergolong golongan manusia yang enggan untuk dimasukan kedalam syarga. Siapa golongan manusia tersebut ? Rasulullah SAW bersabda "Seluruh umatku akan masuk surga kecuali orang yang enggan" ada yang bertanya, "wahai Rasulullah, siapakah orang yang enggan? "Beliau menjawab, "Barangsiapa yang taat kepadaku maka dia akan masuk surga, dan barang siapa yang melanggar perintahku maka dia enggan masuk surga (HR.Bukhari)

5. Hijrah dari lingkungan yang tidak kondusif untuk beribadah kepada lingkungan yang menguatkan Iman.
Jangan ragu untuk keluar dari tempat kerja yang didominasi oleh perbuatan-perbuatan dosa yang tidak mampu kita lawan atau kita perbaiki. Jika takut kehilangan penghasilan, yakinlah sesuangguhnya Allah SWT Maha Penjamin Rezeki. Jika orang kafir saja dijamin rezekinya, apalagi kita yang mengimani Allah SWT dan senantiasa berupaya menghindari kemaksiatan dan dosa.

Oleh : KH. Abdullah Gymnastiar, sumber Info DT

Tidak ada komentar: